30 research outputs found

    PEMANFAATAN NILAI-NILAI LUHUR WARISAN BUDAYA BANGSA DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Get PDF
    This research aims to study the local wisdom in items of study of early childhood, knowing constraints, solutions,formulating the benefits, and provide suggestions for early childhood institutions (PAUD) that have not beenapplying local wisdom. The early childhood education institutions examined are two early childhood educationinstitutions in Semarang who have applied local wisdom in its lesson menu. Research design used was a qualitativedescriptive approach. Data obtained through interviews, supported by the observation, and literature. Results ofresearch shows that local wisdom on early childhood education conducted in the centers of art, nature centers,and material science, language centers, and sports centers. The application of local wisdom on early childhoodeducation is able to facilitate the growth of the confidence, pride, creativity, problem solving, and manners

    Kekehan: permainan Gasing daerah Lamongan

    Get PDF
    Penerbitan buku gasing tradisional Lamongan merupakan salah satu program kegiatan Direktorat Tradisi, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dalam upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan Nasional. Upaya pelestarian dimaksudkan agar terpelihara dan bertahannya aspek-aspek tradisi. Upaya pengembangan dirnaksudkan sebagai perluasan dan pendalaman perwujudan aspek-aspek tradisi yang dimaksud, peningkatan kualitasnya serta mempertahankan berbagai sumber dan potensi dengan memperhatikan nilai-nilai budaya yang terkandung

    Kajian awal implementasi pendidikan karakter berbasis budaya pada tingkat sekolah dasar di daerah istimewa Yogyakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter berbasis budaya di sekolah dasar di DIY, meliputi: dukungan sumber daya manusia dan pengembangannya, model materi pengajaran pendidikan karakter berbasis budaya, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan karakter tersebut. Sumber data diperoleh dari kajian pustaka dan dokumen, pengamatan lapangan, dan wawancara. Kajian pustaka dan dokumen dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai regulasi dalam bidang pendidikan karakter berbasis budaya di DIY, serta kondisi sosial dan demografis lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara kepada dinas terkait, kepala sekolah, guru kelas, guru ekstrakurikuler, siswa, dan orangtua siswa. Pengamatan terhadap kegiatan di sekolah dasar yang dipilih, meliputi: aktivitas siswa dan guru dari awal hingga akhir jam belajar dalam satu hari pelajaran, serta kegiatan ekstra kurikuler di masing-masing sekolah

    Sejarah perkembangan ekonomi dan kebudayaan di banyumas masa Gandasubrata tahun 1913-1942

    Get PDF
    Buku yang berjudul “Sejarah Perkembangan Ekonomi dan Kebudayaan di Banyumas Masa Gandasubrata Tahun 1913-1942” tulisan Yustina Hastrini Nurwanti, dkk merupakan tulisan tentang sejarah kolonialisme yang terjadi di Banyumas pada masa 1913-1950. Buku ini terutama menyoroti kondisi ekonomi dan kebudayaan yang terjadi di Banyumas ketika daerah ini dipimpin oleh Bupati Sudjiman Gandasubrata. Adanya proses perubahan yang terjadi di masa itu, tentu menimbulkan persoalan yang terjadi di masyarakat. Buku ini menjadi menarik untuk dibaca karena mengungkap berbagai persoalan kota yang timbul antara lain persoalan budaya, gaya hidup, transportasi maupun kehidupan warga secara sosial-ekonomi

    Patrawidya Vol.15 No.1

    Get PDF
    1. Melawat ke Barat : Westernisasi Pendidikan Keluarga Paku Alam V 2. Aspek-Aspek Ikonografi Penggambaran Tokoh Ramayana Seni Prasi di Desa Sidemen Karangasem Bali 3. Merapi yang Suci dan Pariwisata yang Kotor : Benturan Nilai-nilai Religi dan Ekonomi yang Memperlemah Potensi Ritual Sebagai Mitigasi Bencana di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman 4. Persepsi Petani Terhadap Nilai Sosial-Budaya dan Ekonomi Lahan Sawah di Pinggiran Kota Yogyakarta 5. Usaha Kerajinan Ukir Kayu Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara 6. Calung: Musik Tradisional Masyarakat Purbalingga, Jawa Tengah 7. Serat Atmawiyata Kajian Aspek Moral dan Didaktik 8. Resensi Buku : Takdir, Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1885

    Patrawidya: seri penerbitan penelitian sejarah dan budaya

    Get PDF
    Jurnal ini berisikan beberapa artikel seperti: 1. Mutiah Amini - Melawat ke Barat : Westernisasi Pendidikan Keluarga Paku Alam V (hlm. 1 - 10). 2.I Wayan Suardana - Aspek-Aspek Ikonografi Penggambaran Tokoh Ramayana Seni Prasi di Desa Sidemen Karangasem Bali (hlm. 11 - 28). 3.Christriyati Ariani - Jinem : Lumbung Padi Petani Blora (hlm. 29 - 54) 4.Bambang H. Suta Purwana - Merapi yang Suci dan Pariwisata yang Kotor : Benturan Nilai-Nilai Religi dan Ekonomi yang Memperlemah Potensi Ritual Sebagai Mitigasi Bencana di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman(hlm. 55 - 72) 5.Sudrajat - Persepsi Petani Terhadap Nilai Sosial-Budaya dan Ekonomi Lahan Sawah di Pinggiran Kota Yogyakarta (hlm. 73 - 94). 6.Sukari - Usaha Kerajinan Ukir Kayu Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara (hlm. 95 - 114). 7.Theresiana Ani Larasati - Calung: Musik Tradisional Masyarakat Purbalingga, Jawa Tengah (hlm. 115 - 134). 8.Titi Mumfangati - Serat Atmawiyata Kajian Aspek Moral dan Didaktik (hlm.135 - 166). 9.Baha' Uddin- Resensi Buku : Takdir, Riwayat Pangeran Diponegoro(1785-1885)(hlm. 167-170)

    Jantra jurnal sejarah dan budaya Vol.VI No.12

    Get PDF
    1. Etnohidrolika : pendidikan air dan lingkungan berbasis budaya 2. Permainan tradisional sebagai jembatan pembentukan karakter bangsa 3. Prepat panakawan wayang kulit purwa gaya Yogyakarta sebagai media pendidikan moral 4. Gotong royong sebagai wahana pendidikan budaya : kasus perehaban mushola masyarakat dusun Klayu 5. Membangun karakter bangsa melalui pendidikan multikulturalisme studi kasus multikulturalisme di Bali 6. Nilai-nilai pembentukan karakter melalui seni pertunjukan topeng 7. Panakawan dalam pewayangan 8. Pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam meningkatkan sopan santun anak 9. Pendidikan budi pekerti dalam budaya Jawa : kajian terhadap serat nitipraja 10. Permainan anak tradisional sebuah model pendidikan dalam budaya 11. Membangun budi pekerti luhur dalam perspektif ajaran Jawa dan islam 12. Tata krama sebuah pembelajaran nilai budaya Jawa 13. Komunitas kesenian dusun Tutup Ngisor sebagai wahana pendidikan budaya untuk membentuk kepercayaan dir

    Alat musik Bakbeng: Organologi dan peluang pemanfaatan

    No full text
    Sejarah keberadaan alat musik Bakbeng berawal dari para anak buah kapal dan pekerja lainnya saat menunggu waktu untuk bongkar muat barang, mereka membuat suatu alat musik dari bambu yang dilubangi dan ditambahi dengan pemukul yang juga dan irisan bambu yang dapat mengeluarkan bunyi. Dalam perkembangannya, selain digunakan untuk mengiringi lagu-lagu Madura, musik Bakbeng juga digunakan sebagai media dakwah Agama Islam. sehingga link lagu yang dinyanyikan berbahasa Arab dan Madura, isinya tentang ajaran agama untuk kehidupan umat manusia. Bagian per bagian dan alat musik Bakbeng memiliki nilai filosofi yang luhur. Secara organologis, Bakbeng memiliki keunikan dibandingkan dengan alat-alat musik bambu sejenis, antara lain adanya empat dawai dalam satu batang bambu, dan adanya membran penutup di salah satu ujung batang bambu, yang disebut dengan keplak, serta fungsi utama lubang pada badan alat musik dan adanya lecile yang berfungsi sebagai penghantar bunyi. Sumber bunyi pada alat musik Bakbeng berawal dari dawai yang biasa disebut leres perreng , dibuat dari bilahan kulit bambu yang sudah diangkat ke atas atau diganjal dengan kekencangan tertentu. Untuk menghasilkan bunyi bass pada Bakbeng digunakan satu penghantar lagi yaitu lecile atau kopengan yang berupa seperti plat dari bambu. Lubang atau lobeng sebagai bentuk resonansi. Teknik memainkan alat musik Bakbeng dengan cara diketuk-ketuk atau dipukul-pukul menggunakan sebuah stick atau tongkat pemukul yang berbahan bambu yang disebut pamokolan. Peluang pemanfaatan musik Bakbeng dikaji dalam hal ekonomi. pendidikan, dan kemasyarakatan. Peluang yang paling mungkin dilakukan dalam skala kegiatan masyarakat mulai dari tingkat rukun tetangga (RT) dan seterusnya untuk menggunakan alat musik Bakbeng sebagai musik instrumen yang berpadu dengan alat musik lainnya dalam kegiatan warga ataupun acara lainnya, juga sosialisasi di sekolah dan pesantren, dengan demikian peluang untuk memproduksi alat musik Bakbeng secara lebih banyak dan berkelanjutan, sekaligus upaya pewarisan dan pelestariannya.Yogyakartavi, 106 hlm.: ill.; 23x15 cm

    Dari dan untuk Mangkunegaran: Mosaik-mosaik kehidupan Suyati Tarwo Sumosutargo sebagai penari istana

    No full text
    Yogyakartaviii, 106 p.: 23 c
    corecore